Senja
di ufuk barat masih menampakan sol diatas horizon, mengingatkan ku akan senyum
itu, Senyum yang menenangkan, senyum yang menghangatkan dan tak pernah hilang, sebuah
senyum yang terlukis indah dalam lisan mu.
Cinta
bagai perang petir, bergemuruh dalam pikiran bergejolak dalam batin, tiadalah
berbanding engkau sebab aku mencintaimu, dalam benakku tiada lain kau alam raya
bagiku.
Begitu
banyak persepsi tentang cinta, tapi apa arti cinta bagimu? Bagiku cinta adalah
energy kekekalan yang tak hilang dan tak hancur, hanya berubah bentuk dari
bentuk satu kebentuk yang lain seperti itulah cinta, sesuatu yang absolute.
Langit
malam temaram menampakan barisan jutaan bintang dalam kegelapan, namun cinta
kasih selalu menjanjikan keterangan dalam kesunyian, kau si pemilik senyum
ketenangan, gapailah tangan ini agar aku tak kehilangan.
Setiap
manusia butuh cinta kasih, tak terkecuali aku insan kecil pengagum rembulan,
kau seperti sol ketika siang, dan bagai rembulan penghias langit malam, kau
yang begitu dekat nampak sulit ku jamah.
Bila
malam telah terlewati 1000 bulan, masihkah dapat kulihat senyuman itu, mungkin
raga menghilang namun kenangan cinta dan sirat-an senyuman masih didalam
pikiran.
Oh,
sang jabbar buka kan lah pintu di ruang ruang hatinya, agar aku bisa menyelinap
masuk untuk singgah dihatinya.
Semoga
tak kau regas sedikit pengharapan ku ini,