Selasa, 19 Juli 2016

BIOTEKNOLOGI BIDANG PERTANIAN



Bioteknologi Berkaitan dengan Pembiakan Seksual dan Aseksual ( Jagung )
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Terdapat jutaan organisme di bumi dengan bentuk dan struktur yang beranekaragam. Organisme yang dikira tidak memilikimanfaat ternyata memiliki potensi yang cukup besar bagi manusia. Oleh sebab itu manusia dengan kecerdasan berpikirnyamencoba untuk mengembangkan dan menggunakannya seluruh organisme di bumi demi kesejahteraan kehidupan umatmanusia. Pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk hidup atau organisme untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia disebut bioteknologiHampir semua orang pasti pernah melakukan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari, walaupun mereka kurangmengerti apa itu bioteknologi dan istilah bioteknologi terdengar asing bagi mereka. Namun, apabila mereka diberitahu bahwa pembuatan tempe, tape dan kecap merupakan beberapa contoh bioteknologi, barulah mereka mulai sedikit mengertiapa yang dimaksud dengan bioteknologi. Pada mulanya bioteknologi memang didominasi untuk memproduksi makanan.eiring perkembangan !aman, para ahli terus meneliti beberapa organisme agar dapat memperoleh suatu produk yang bermanfaat. "an akhirnya pun mereka berhasil menemukan produk-produk bioteknologi baru dari pemanfaatan organisme.

1.2 TUJUAN

1.2.1 Untuk mengetahui Bioteknologi yang berkaitan dengan pengembangbiakkan seksual dan aseksual (jagung) ?
1.2.2 Apakah Perbedaan perkembangbiakan secara seksual dan aseksual?

BAB II
TEORI

2.1 Bioteknologi berkaitan dengan Pembiakan Seksual dan Aseksual
Tanaman transgenik merupakan tanaman yang telah disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang berbeda atau makhluh hidup lainnya. Salah satu contoh yang diambil adalah tanaman jagung. 

   Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain gandum dan padi.jagung dibudidayakan di Indonesia dengan cara transgenik. Upaya peningkatan produksi jagung dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain melalui perbaikan genetik tanaman. Perbaikan genetik jagung bertujuan untuk mengatasi kendala pertumbuhan tanaman, terutama cekaman lingkungan biotik dan abiotik. Perbaikan genetik pada jagung dilakukan secara konvensional maupun melalui rekayasa genetik. Dengan perkembangan bioteknologi, perbaikan genetik jagung melalui rekayasa genetik akan menjdai andalan dalam pemecahan masalah perjagungan di masa mendatang. Dalam rekayasa genetik, sifat unggul tidak hanya didapatkan dari tanaman jagung itu sendiri, tetapi juga dari spesies lain sehingga dapat dihasilkan tanaman transgenik. Jagung Bt merupakan salah satu tanaman transgenik yang mempunyai ketahanan terhadap hama, dimana sifat ketahanan tersebut diperoleh dari bakteri Bacillus thuringienisis. 

    Penggunaan teknologi rekayasa genetik pada tanaman jagung berkembang pesat setelah pertama kali Gordonn-Kamm et al (1990) berhasil mendapatkan tanaman jagung transgenik yang fertil. Hal ini terobosan dalam pengembangan dan pemanfaatan plasma nutfah dalam penelitian di bidang biologi tanaman jagung. Teknologi rekayasa genetik merpakan teknologi transfer gen dari satu spesies ke spesies lain, dimana gen interes berupa suatu fragmen DNA ditransformasikan ke dalam sel atau tanaman inang untuk menghasilkan tanaman transgenik yang mempunyai sifat baru. Terdapat dua metode dalam pemanfaatan teknologi transfer gen, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Metode transfer gen secara langsung diantaranya adalah: elektroforasi, penembakan partikel, serta kabid silikon. 

   Namun, ada pula permasalahan dibalik transgenik ini. Sebagaian besar rekayasa atau modifikasi sifat tanaman dilakukan untuk mengatasi kebutuhan pangan penduduk dunia semakin meningkat dan juga permsalahan kekurangan gizi manusia sehingga pembuatan tanaman transgenik juga menjdai bagian dari pemuliaan tanaman. Hadirnya tanaman transgenik menimbulkan kontroversi masyarakat dunia karena sebagian masyarakat khawatir apabila tanaman tersebut akan menganggu keseimbangan lingkungan, membahayakan kesehatan manusia, dan mempengaruhi perekonomian global.

2.2 Perbedaan perkembangbiakan secara seksual dan aseksual

Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, melakukan reproduksi secara aseksual.

BAB III
PENUTUP

3.1 ANALISIS

Perbaikan genetik jagung bertujuan untuk mengatasi kendala pertumbuhan tanaman, terutama cekaman lingkungan biotik dan abiotik. Perbaikan genetik pada jagung dilakukan secara konvensional maupun melalui rekayasa genetik. Dengan perkembangan bioteknologi, perbaikan genetik jagung melalui rekayasa genetik akan menjdai andalan dalam pemecahan masalah perjagungan di masa mendatang. Dalam rekayasa genetik, sifat unggul tidak hanya didapatkan dari tanaman jagung itu sendiri, tetapi juga dari spesies lain sehingga dapat dihasilkan tanaman transgenik. Jagung Bt merupakan salah satu tanaman transgenik yang mempunyai ketahanan terhadap hama, dimana sifat ketahanan tersebut diperoleh dari bakteri Bacillus thuringienisis. 

REFERENSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar