BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Terdapat jutaan organisme di bumi dengan bentuk dan
struktur yang beranekaragam. Organisme yang dikira tidak memilikimanfaat
ternyata memiliki potensi yang cukup besar bagi manusia. Oleh sebab itu
manusia dengan kecerdasan berpikirnyamencoba untuk mengembangkan
dan menggunakannya seluruh organisme di bumi
demi kesejahteraan kehidupan umatmanusia. Pemanfaatan prinsip-prinsip
ilmiah yang menggunakan makhluk hidup atau organisme untuk
menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia disebut
bioteknologiHampir semua orang pasti pernah melakukan bioteknologi dalam
kehidupan sehari-hari, walaupun mereka kurangmengerti apa itu
bioteknologi dan istilah bioteknologi terdengar asing bagi mereka. Namun,
apabila mereka diberitahu bahwa pembuatan tempe, tape dan kecap
merupakan beberapa contoh bioteknologi, barulah mereka mulai sedikit
mengertiapa yang dimaksud dengan bioteknologi. Pada mulanya bioteknologi memang
didominasi untuk memproduksi makanan.eiring perkembangan !aman, para ahli
terus meneliti beberapa organisme agar dapat memperoleh suatu
produk yang bermanfaat. "an akhirnya pun mereka berhasil
menemukan produk-produk bioteknologi baru dari pemanfaatan organisme.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Untuk mengetahui Bioteknologi yang berkaitan dengan pengembangbiakkan
seksual dan aseksual (jagung) ?
1.2.2 Apakah
Perbedaan perkembangbiakan secara seksual dan aseksual?
BAB
II
TEORI
2.1 Bioteknologi berkaitan dengan Pembiakan
Seksual dan Aseksual
Tanaman transgenik merupakan tanaman yang telah
disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang berbeda atau makhluh
hidup lainnya. Salah satu contoh yang diambil adalah tanaman jagung.
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain gandum dan padi.jagung dibudidayakan di Indonesia dengan cara transgenik. Upaya peningkatan produksi jagung dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain melalui perbaikan genetik tanaman. Perbaikan genetik jagung bertujuan untuk mengatasi kendala pertumbuhan tanaman, terutama cekaman lingkungan biotik dan abiotik. Perbaikan genetik pada jagung dilakukan secara konvensional maupun melalui rekayasa genetik. Dengan perkembangan bioteknologi, perbaikan genetik jagung melalui rekayasa genetik akan menjdai andalan dalam pemecahan masalah perjagungan di masa mendatang. Dalam rekayasa genetik, sifat unggul tidak hanya didapatkan dari tanaman jagung itu sendiri, tetapi juga dari spesies lain sehingga dapat dihasilkan tanaman transgenik. Jagung Bt merupakan salah satu tanaman transgenik yang mempunyai ketahanan terhadap hama, dimana sifat ketahanan tersebut diperoleh dari bakteri Bacillus thuringienisis.
Penggunaan teknologi rekayasa
genetik pada tanaman jagung berkembang pesat setelah pertama kali Gordonn-Kamm
et al (1990) berhasil mendapatkan tanaman jagung transgenik yang fertil. Hal
ini terobosan dalam pengembangan dan pemanfaatan plasma nutfah dalam penelitian
di bidang biologi tanaman jagung. Teknologi rekayasa genetik merpakan teknologi
transfer gen dari satu spesies ke spesies lain, dimana gen interes berupa suatu
fragmen DNA ditransformasikan ke dalam sel atau tanaman inang untuk
menghasilkan tanaman transgenik yang mempunyai sifat baru. Terdapat dua metode
dalam pemanfaatan teknologi transfer gen, yaitu secara langsung dan tidak
langsung. Metode transfer gen secara langsung diantaranya
adalah: elektroforasi, penembakan partikel, serta kabid silikon.
Namun, ada pula permasalahan dibalik transgenik ini. Sebagaian besar rekayasa atau modifikasi sifat tanaman dilakukan untuk mengatasi kebutuhan pangan penduduk dunia semakin meningkat dan juga permsalahan kekurangan gizi manusia sehingga pembuatan tanaman transgenik juga menjdai bagian dari pemuliaan tanaman. Hadirnya tanaman transgenik menimbulkan kontroversi masyarakat dunia karena sebagian masyarakat khawatir apabila tanaman tersebut akan menganggu keseimbangan lingkungan, membahayakan kesehatan manusia, dan mempengaruhi perekonomian global.
2.2 Perbedaan perkembangbiakan secara seksual dan
aseksual
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua
individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal
adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih
kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana,
biasanya satu sel, melakukan reproduksi secara aseksual.
BAB III
PENUTUP
3.1 ANALISIS
Perbaikan genetik jagung bertujuan untuk mengatasi
kendala pertumbuhan tanaman, terutama cekaman lingkungan biotik dan abiotik.
Perbaikan genetik pada jagung dilakukan secara konvensional maupun melalui
rekayasa genetik. Dengan perkembangan bioteknologi, perbaikan genetik jagung
melalui rekayasa genetik akan menjdai andalan dalam pemecahan masalah
perjagungan di masa mendatang. Dalam rekayasa genetik, sifat unggul tidak hanya
didapatkan dari tanaman jagung itu sendiri, tetapi juga dari spesies lain
sehingga dapat dihasilkan tanaman transgenik. Jagung Bt merupakan salah satu
tanaman transgenik yang mempunyai ketahanan terhadap hama, dimana sifat
ketahanan tersebut diperoleh dari bakteri Bacillus thuringienisis.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar